Daur ulang sampah kaleng minuman bekas dan minyak jelantah jadi lampu emergency sebagai bagian dari hidup sederhana.





Belakangan ini sampah jadi berita utama di media informasi baik cetak, tv maupun media online. Di mana-mana ada sampah, apalagi di lahan-lahan kosong dan kali atau sungai. Sampah-sampah itu berupa sampah plastik, bekas kemasan makanan dan sampah rumah tangga, dan lain-lainnya juga.


Dampak langsung yang kita rasakan adalah bau busuk yang lumayan menyengat hidung, gara-gara tumpukan terlihat kumuh dan kotor yang tidak sedap dipandang mata. Di sungaipun tidak kalah memperihatinkannya, sungai yang seharusnya jadi tempat air mengalir karena sampah airnya jadi berwarna kehitaman, bau bahkan malah beralih pungsi menjadi aliran sampah yang mengisi penuh aliran air sungai.


Sudah sering dan banyak penyuluhan, himbauan, bahkan spanduk ancaman untuk pelaku-pelaku pembuang sampah sembarangan itu untuk tidak membuang sampah disembarangan tempat. Hasilnya... Nihil tetap saja sampah menggunung dengan sejuta dampak masalah yang ditimbulkanya.


Seumpamanya tidak ada pemulung pasti sampah-sampah itu akan lebih banyak lagi dan seandainya semua sampah bisa di daur ulang kemungkinan besar para pemulung tidak akan lagi memilih sampah mana yang harus dipungut dan dikumpulkannya. Semua bakal diangkut dan dibersihkannya. Terimakasih, biarpun saudara dipandang sebelah mata tapi jasamu sangat besar buat kami.


Bukan cuma kesadaran warga akan kebersihan, keindahan dan kesehatan yang kurang tetapi menurut saya yang membuat oknum-oknum warga membuang sampah disembarang tempat adalah adanya biaya atau ongkos yang harus di keluarkan untuk membuang sampah tadi,  apa-apa ada harganya entah perbulan atau perminggunya. Dan suka atau tidak suka masyarakat kita kebanyakan berpenghasilan pas-pasan, disaat harus membuang sampah dapur plus kantong plastik  sesuai aturan passs diwaktu duitnya tidak kebagian alias sudah habis untuk kebutuhan sehari - hari. Jadinya ya dibuang kesembarang tempat. Selain itu di tempat umum ketersediaan tong - tong sampah jumlahnya masih sedikit.


Kalau memang wabah sampah ini ingin dihentikan seharusnya tidak ada lagi biaya yang harus dikeluarkan warga, semuanya harus gratis. Di tempat umum juga yang namanya tempat sampah itu harus lebih bayak disediakan, misalnya di pinggir-pinggir jalan raya yang banyak toko dan warung seharusnya mereka dipaksa untuk menyediakan tempat sampah di depan toko atau warung mereka masing-masing.

Pengambilan sampah di tong-tong itupun harus setiap hari dilakukan sebab biarpun tempat sampah banyak tetapi kalau tidak diambil tiap hari ya sama saja, tetapi walaupun begitu tetap masih ada bedanya, karena saya yakin sungai tetap bersih.

Salah satu andil kita untuk menjaga lingkungan tetap bersih minimal di rumah sendiri adalah dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang masih bisa dipakai, salah satunya kaleng minuman bekas dan minyak jelantah ( minyak bekas gorengan), dimana itu kita jadikan lampu emergency pengganti lilin.

Alat - alat yang harus disediakan, diantaranya;

1. kaleng minuman bekas
2. gunting atau kater
3. kawat kabel
4. batu
5. kapas
6. minyak jelantah



cara membuatnya:

langkah pertama,
potong kaleng minuman bekas tadi dengan kater atau gunting

langkah ke dua,
lubangi ujung kaleng

langkah ke tiga,
isi kaleng  dengan batu ( sebagai pemberat agar kaleng berdiri kokoh )
satukan dua kaleng itu dengan cara mengikat pakai kabel kawat

langkah ke empat,
isi kaleng dengan minyak jelantah secukupnya, lilit kapas sesuai selera, makin besar ukuran kapas makin besar juga apinya nanti dan tempatkan di sisi kaleng yang cembung.


siap dicoba.....


bakar ujung kapas dengan korek api kayu, jika ujung kapas terlalu basah silahkan dipencet ujungnya itu agar apinya cepat menyala.


Sederhana tapi besar manfaatnya untuk keluarga kita sebab disaat terjadi pemadaman listrik PLN kita tidak harus lagi membeli lilin. Serta dari sisi pemakaiannya ini lebih tahan lama dibandingkan dengan lilin.

SELAMAT MENCOBA DI RUMAH DAN LETAKAN DI TEMPAT YANG AMAN AGAR TIDAK TERJADI HAL - HAL YANG TIDAK DI INGINKAN.
TETAP HATI-HATI ya kawan...



"Biasakanlah hidup sederhana dan jauhi keinginan untuk dipuji dan disanjung karena kemandirian itu bukan sekedar yang bisa dilihat mata tetapi kemandirian mentalpun harus dimiliki"

Komentar